Baobab
Oleh: Agus Styawati
cahaya bulan turun di kepala
menjadi teman menembus malam
sepeda tuanya sekali-sekali
minta dituntun tulang tuanya tak kuat beradu dengan batu
kaki coklatnya menjalar mencengkeram lumpur licin
milik hujan semalam
Ayah itu Baobab Afrika, akar jadi kepala badannya kokoh memberi hidup
detail daun dan buahnya obat ajaib, warisan peradaban hebat
kuat dan tabah bertahan
Bendungan, 12 Januari 2025
___
Bionarasi:
Agus Styawati domisili Trenggalek. Nama penanya A. Satya. Buku yang pernah ditulis adalah: Antologi bersama cerpen "Serpihan-serpihan Imaji” (2018) dan “Menjemput Takkdir” (2020). Antologi bersama Puisi “Pelipur Kecil” (2019) dan “Puisi dan Kisah yang Tak Terhapus” (2021). Menjadi juara 3 Lomba Cipta dan Baca Puisi tahun 2021 yang diadakan PGRI Kabupaten Trenggalek. Antologi Puisi "Dalam Perjalanan” (2021). Antologi bersama penulisan Pantun “Menggolek Tual Sagu”(2024). 5 Besar Lomba Cipta Puisi Kelahiran-Kematian AIS 2024. Puisinya dimuat di media online Sepenuhnya dan IG Competer Indonesia (CI). Saat ini sedang belajar di kelas menulis Asqa Imagination School (AIS). IG: @aguse.tiaw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar