Hujan dan Bau Tanah
Oleh: Wilda Hurriya
Desember, dan kota ini menggigil kuyup
sambil mengawasi permukaan air kali,
Bapak melempar tanya dalam cawan kelabu,
“Adakah hubungan gaib antara hujan dan bau tanah?”
“kenangan pahit terhimpit di antaranya,”
jawab ibu sambil berziarah dalam hening yang mulai pening
matanya menerawang luka di bagian dada
tak terobati waktu, malah jadi sekutu
Sampaikan salam pada Izrail
Nyawa ini tak sanggup lagi berdzikir
Cabutlah di waktu bandang menerjang
Seperti anak kami yang mati tenggelam
Jakarta, Januari 2023
Bionarasi:
Wilda Hurriya. Lahir dan besar di Jakarta. Saat ini tinggal di kabupaten Bogor. Telah menulis 13 buku antologi cerpen dan puisi. Juara II Anugerah COMPETER Indonesia 2023, Juara II lomba menulis cerpen remaja oleh WRAcademy 2021. Bergiat di Community Pena Terbang (COMPETER) Indonesia, NiMu Club. Puisi-puisinya bisa dibaca di blog pribadi; wildahurriya.com. Dan telah dimuat di beberapa media online. Komunikasi melalui email: hurriyawilda@gmail.com. IG: @wildahurriya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar